KAtA-kAta pUJAngGA

salam besar Pictures, Images and Photos

Monday, January 10, 2011

PENgeNALAn ILMU tAJWID!!!



Sebelum kita mula mempelajari ilmu tajwid,sebaiknya kita memahami terlebih dahulu bahawa setiap ilmu mempunyai 10 asas yang menjadi dasar pemikiran kita.Di bawah ini saya kemukakan 10 asas ilmu tajwid.

1. Pengertian tajwid menurut bahasa : Memperelokkan sesuatu
Menurut istilah ilmu tajwid : Melafazkan setiap huruf dari makhrajnya yang betul serta memenuhi hak-hak setiap huruf yakni sifat aslinya dan sifat mendatangnya.


2.  Hukumnya : Mempelajari ilmu tajwid ialah fardhu kifayah dan mengamalkannya iaitu membaca al-Quran dengan bertajwid ialah fardhu ain bagi setiap muslimin dan muslimat yang mukallaf.

3.  Tumpuan perbincangannya : Pada kalimah-kalimah al-Quran

4.  Kelebihannya : Ia adalah semulia-mulia ilmu kerana ia langsung berkait dengan kitab Allah Al-Quran Al-Karim,berdasarkan sepotong hadis rasulullah s.a.w yang bermaksud:
“Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari al-Quran dan mengajarkannya”

5.  Penyusunnya : Imam-imam qira’at.

6.Faedahnya : Untuk mencapai kejayaan dan kebahagiaan serta mendapat rahmat dan keredhaan Allah s.w.t di dunia dan di akhirat.InsyaAllah.

7.  Dalilnya : Dari kitab al-Quran dan Hadith Rasulullah s.a.w. Dalil dari al-Quran ialah dari surah Al-Muzammil ayat 4 yang bermaksud : ” Bacalah al-Quran itu dengan secara tartil”

Tartil bermaksud bacaan lambat dan tenang serta melafazkan setiap huruf dari makhrajnya yang betul dan memenuhi hak sifat asli dan sifat mendatang pada huruf yang berkenaan dan memelihara segala hukum Tajwid serta merenung maknanya.Manakala makna tartil menurut saidina Ali ialah mentajwidkan huruf dan mengetahui tempat berhenti.

Dalil dari hadis rasulullah s.a.w pula ialah sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah yang bermaksud : “Sesungguhnya Allah s.w.t menyukai hambaNya membaca al-Quran secara tepat sebagaimana ia diturunkan”.

8.  Namanya : Ilmu Tajwid

9.  Masalah yang diperbincangkan : mengenai kaedah-kaedah dan cara bacaannya secara keseluruhan yang memberi pengertian hukum-hukum cabangan.

10.  Matlamatnya : Memelihara lidah daripada kesalahan membaca ayat-ayat al-Quran pada ketika membacanya. Membaca sejajar dengan penurunannya yang sebenar daripada Allah s.w.t

Sunday, January 9, 2011

~AdaB keTika banGun daN TiduR~



--  Tidur setelah solat Isya
“Bahwasanya Rosululloh sholallahu ‘allaihi wassalam membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” [Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235)]


-- Tidur dalam keadaan berwudhu
sebagaimana hadits: “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710)

--  Mengibaskan tempat tidur ketika hendak tidur.
Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi.” (HR. Al Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, At-Tirmidzi No. 3401 dan Abu Dawud No. 5050)

-- Mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)


-- Meletakkan tangan kanan di bawah pipi
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)


--  Tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik ketika tidur malam atau pun tidur siang. “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)


--  Membaca ayat-ayat Al-Qur’an, antara lain:
a) Membaca ayat kursi.
b) Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqoroh.
c) Mengatupkan dua telapak tangan lalu ditiup dan dibacakan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas kemudian dengan dua telapak tangan mengusap dua bagian tubuh yang dapat dijangkau dengannya dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan, hal ini diulangi sebanyak 3 kali (HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari XI/277 No. 4439, 5016 (cet. Daar Abi Hayan) Muslim No. 2192, Abu Dawud No. 3902, At-Tirmidzi)



--  Hendaknya mengakhiri berbagai doa tidur dengan doa berikut:
باسمك ربيوضعت جنبي وبك أرفعه إن أ مسكت نفسي فا ر حمها و إ ن أ ر سلتها فاحفظها بما تحفظ به عبادك الصا لحين
“Bismikarabbii wa dho’tu jambii wa bika arfa’uhu in amsakta nafsii farhamhaa wa in arsaltahaa fahfazhhaa bimaa tahfazha bihi ‘ibaadakasshaalihiin.”
“Dengan Nama-Mu, ya Rabb-ku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat padanya. Tapi apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Al-Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, Abu Dawud No. 5050 dan At-Tirmidzi No. 3401)


--  Disunnahkan apabila hendak membalikkan tubuh (dari satu sisi ke sisi yang lain) ketika tidur malam untuk mengucapkan doa:
لا إ له إ لاالله الواحدالقهاررب السماوات واﻷرض ومابينهماالعز يزالغفار
“laa ilaha illallahu waahidulqahhaaru rabbussamaawaati wal ardhi wa maa baynahumaa ‘aziizulghaffaru.”
“Tidak ada Illah yang berhak diibadahi kecuali Alloh yang Maha Esa, Maha Perkasa, Rabb yang menguasai langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun.” (HR. Al-Hakim I/540 disepakati dan dishohihkan oleh Imam adz-Dzahabi)


--  Apabila merasa gelisah, risau, merasa takut ketika tidur malam atau merasa kesepian maka dianjurkan sekali baginya untuk berdoa sebagai berikut:
أعوذ بكلمات الله التامات من غضبه و شرعباده ومن همزات الشيا طين وأن يحضرون
“a’udzu bikalimaatillahi attammati min ghadhabihi wa ‘iqaabihi wa syarri ‘ibaadihi wa min hamazaatisysyayaathiin wa ayyahdhuruun.”
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, siksa-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan para syaitan dan dari kedatangan mereka kepadaku.” (HR. Abu Dawud No. 3893, At-Tirmidzi No. 3528 dan lainnya)


-- Memakai celak mata ketika hendak tidur, berdasarkan hadits Ibnu Umar: “Bahwasanya Rosululloh sholallahu ‘alaihi wassalam senantiasa memakai celak dengan batu celak setiap malam sebelum beliau hendak tidur malam, beliau sholallahu ‘alaihi wassalam memakai celak pada kedua matanya sebanyak 3 kali goresan.” (HR. Ibnu Majah No. 3497)
-- Hendaknya menyucikan hati dari setiap dengki yang (mungkin timbul) pada saudaranya sesama muslim dan membersihkan dada dari kemarahannya kepada manusia lainnya.
-- Hendaknya senantiasa menghisab (mengevaluasi) diri dan melihat (merenungkan) kembali amalan-amalan dan perkataan-perkataan yang pernah diucapkan.
-- Hendaknya segera bertaubat dari seluruh dosa yang dilakukan dan memohon ampun kepada Allah dari setiap dosa yang dilakukan pada hari itu.
--  Jika sudah bangun tidur hendaknya membaca do’a sebelum berdiri dari tempat pembaringan, yaitu:
الحمد لله الذي أحيانابعدماأماتناوإليه النشور
“Alhamdulillahilladzii ahyaanaa ba’damaa amaatanaa wa ilayhinnusyuur.”
“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkan-Nya dan kepada-Nya kami dibangkitkan.” (HR. Al-Bukhari No. 6312 dan Muslim No. 2711)


-- Setelah bangun tidur, disunnahkan mengusap bekas tidur yang ada di wajah maupun tangan.
“Maka bangunlah Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam dari tidurnya kemudian duduk sambil mengusap wajah dengan tangannya.” [HR. Muslim No. 763 (182)]

-- Bersiwak.
“Apabila Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasalam bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak.” (HR. Al Bukhari No. 245 dan Muslim No. 255)

--  Beristinsyaq dan beristintsaar (menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan air dari hidung).
berdasarkan hadist: “Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka beristintsaarlah tiga kali karena sesunggguhnya syaitan bermalam di rongga hidungnya.” (HR. Bukhari No. 3295 dan Muslim No. 238)

-- Mencuci kedua tangan tiga kali,
berdasarkan sabda Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam: “Apabila salah seorang di antara kamu bangun tidur, janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam bejana, sebelum ia mencucinya tiga kali.” (HR. Al-Bukhari No. 162 dan Muslim No.278)

-- Anak laki-laki dan perempuan hendaknya dipisahkan tempat tidurnya setelah berumur 6 tahun. (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi)

-- Tidak diperbolehkan tidur hanya dengan memakai selimut, tanpa memakai busana apa-apa. (HR. Muslim)

-- Jika bermimpi buruk, jangan sekali-kali menceritakannya pada siapapun tetapi kemudian meludahlah ke kiri tiga kali (diriwayatkan Muslim IV/1772), dan memohon perlindungan kepada Alloh dari godaan syaitan yang terkutuk dan dari keburukan mimpi yang dilihat. (Itu dilakukan sebanyak tiga kali) (diriwayatkan Muslim IV/1772-1773). Hendaknya berpindah posisi tidurnya dari sisi sebelumnya. (diriwayatkan Muslim IV/1773). Atau bangun dan shalat bila mau. (diriwayatkan Muslim IV/1773).

--  Tidak diperbolehkan bagi laki-laki tidur berdua (begitu juga wanita) dalam satu selimut. (HR. Muslim)







~SoLat KeTika sAkiT~





s0Lat KeTika SakiT

Maksud

Menunaikan ibadah solat mengikut keupayaan disebabkan kesakitan yang menghalang daripada menunaikan secara biasa.

DALIL :

عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رضيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : كَانَتْ بِيْ بَوَاسِيْرُ فَسَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم عَنِ الصَّلاَةِ ، فَقَالَ : صَلِّ قَائِمًا ، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا ، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِع فَعَلَى جَنْبٍ 

Maksudnya : “‘ Imran bin Husain berkata, saya menghidap penyakit buasir, saya bertanya kepada Rasulullah s.a.w bagaimana cara mengerjakan solat? Baginda bersabda : Solatlah berdiri, jika tidak berdaya hendaklah duduk, jika tidak berdaya juga hendaklah berbaring dalam keadaan mengiring.


Solat ketika sakiT terBahaGi kePada 2 :
  • Duduk
  • Baring
Cara s0Lat keTika saKit :
  • Duduk (duduk secara biasa dan duduk di atas kerusi)
  • Baring (mengiring dan menelentang)
  • Secara isyarat kelopak mata
  • Secara ingat dalam hati
Caranya :

Duduk secara biasa
  • Duduk dalam keadaan iftirasy iaitu antara dua sujud atau keadaan yang termampu
  • Ruku’ hendaklah ditundukkan kepala iaitu dahi berada setentang dengan tempat sujud atau bersetentang dengan hadapan lutut
  • Sujud dilakukan seperti biasa. - Sekiranya tidak dapat sujud seperti biasa, hendaklah menundukkan kepala lebih sedikit daripada had ruku’. - Sekiranya masih tidak mampu, memadai membezakan antara ruku’ dan sujud.
Secara duduk di atas kerusi

  • Duduk tegak mengikut keselesaan pesakit dengan meluruskan badan dan tangan.
  • Ruku’ dengan menundukkan kepala sehingga dahinya selari dengan lututnya atau sekadar yang termampu .
  • Duduk antara dua sujud dengan meletakkan tangan di atas paha.
  • Sujud dengan menundukkan kepala dan badan seboleh-bolehnya dahi di bawah paras lutut sekiranya mampu. Perbuatan sujud dan ruku’ hendaklah ada perbezaan.
Secara mengiring

  • Berada dalam keadaan berbaring sambil mengiring di atas rusuk sebelah kanan 
  • Muka dan dada hendaklah menghadap kiblat
  • Ruku’ dan sujud hanya dilakukan menerusi isyarat kepala. Ruku’ Sujud

Secara menelentang
  • Berada dalam keadan berbaring sambil menelentang
  • Kaki menghala ke kiblat
  • Kedudukan kepala ditinggikan sedikit agar muka dapat menghadap kiblat
  • Ruku’ dan sujud hanya dilakukan melalui isyarat kepala
Secara isyarat kelopak mata
  • Berada dalam keadan berbaring sambil menelentang
  • Kaki menghala ke kiblat
  • Ruku ’ dilakukan dengan menggerakkan kelopak mata
  • Sujud diisyaratkan dengan memejamkan mata
Secara ingat dalam hati

  • Solat dilakukan dengan membayangkan di dalam hati pergerakan mengikut tertib ruku’.








Saturday, January 8, 2011

~s0Lat JeNaZah~




s0lat JenaZah

0bjeKtiF Pembelajaran
  • Menyebut lafaz niat solat jenazah dengan betul
  • Menyatakan dengan jelas rukun-rukun solat jenazah
  • Menyenaraikan syarat-syarat sah solat jenazah
  • Mengetahui cara-cara menyembahyangkan jenazah

MakSud

Solat yang dilakukan oleh orang yang hidup kedapa orang yang mati


TuJuaN s0Lat JenAzaH
  • Untuk memohon keampunan,keredhaan serta rahman Allah kepada si mati
  • Ianya juga merupakan penghormatan terakhir seorang muslim terhadap saudara seagamanya

Syarat Sah s0Lat JenaZah
  • Jenazah telah dimandikan
  • Jenazah telah dikafankan
  • Menghadap kiblat
  • Jenazah berada dihadapan orang yang solat

RukUn s0Lat JenaZah
  • Niat
  • Berdiri bagi yang mampu
  • Empat kali takbir
  • Membaca surah Al-Fatihah selepas takbir yang pertama
  • Berselawat ke atas nabi selepas takbir kedua
  • Mendoakan mayat sesudah takbir ketiga
  • Memberi salam selepas takbir keempat
Kedudukan maYat
  • Mayat lelaki : Kedudukan imam ketika solat jenazah setentangan dengan kepala jenazah, kepalanya disebelah kiri imam
  • Mayat perempuan : Kedudukan imam ketika solat jenazah perempuan setentangan dengan pinggan jenazah, kepalanya disebelah kanan imam
  • Mayat yang ramai : Kedudukan mayat yang ramai sama seperti kedudukan seorang mayat
Kaifiat s0Lat JenaZah

NIAT SEMASA TAKBIR PERTAMA
  • Lafaz niat:
أصلى على هذا ( هذه ) الميت ( الميتة ) اربع تكبيرات فرض كفاية اماما / مأموما لله تعالى

 Maksudnya: “ Sahaja aku menunaikan solat ke atas mayat ini 4 takbir fardhu kifayah menjadi imam/makmum kerana Allah Taala”.

Lafaz niat bagi kanak-kanak lelaki dan kanak-kanak perempuan pula adalah seperti berikut :

أصلى على هذا ( هذه ) الميت ( الميتة ) الطفل ( الطفلة ) اربع تكبيرات فرض كفاية مأموما لله تعالى

Maksudnya : “ Sahaja aku sembahyang atas mayat kanak-kanak lelaki / kanak-kanak perempuan yang hadir fardhu kifayah empat takbir kerana Allah Taala” .

 MEMBACA SURAH AL-FATIHAH SELEPAS TAKBIR YANG PERTAMA.

TAKBIR KEDUA DAN MEMBACA SELAWAT KEPADA NABI.

TAKBIR YANG KETIGA DAN BERDOA UNTUK SI MATI

JenaZah KanaK-kAnak

اللهم اجعله فرطا لابويه وسلفا ودخرا وعزة واعتبار وشفيعا وثقل به موازينهما وافرغ الصبر على قلبهما ولاتفتنهما بعده ولاتحرهما
اجره

JenazAh DewaSa 

 اللهم اغفرله وارحمه وعافه واغف عنه واكرم نزله ووسع مد خله واغسله بالماء والثلج والبرد ونقه من الخطايا كما ينقى الثوب
 الابيض من الدنس وأبدله دارا خيرا من داره وأهلا خيرا من أهله وزوجا خيرا من زوجه وأدخله الجنة واعذه من عذاب القبر وفتنته ومن عذاب النار .

BACAAN SELEPAS TAKBIR YANG KEEMPAT.


 MEMBERI SALAM KEKANAN DAN KEKIRI.

KedudUkaN mAYat

Mayat Lelaki 
  • Kedudukan imam ketika solat jenazah lelaki bersetentangan dengan kepala jenazah. Kepalanya disebelah kiri imam.
Mayat Perempuan

  • Kedudukan imam ketika solat jenazah perempuan bersetentangan dengan pinggang jenazah. Kepalanya disebelah kanan imam.
Mayat Yang Ramai

  • Kedudukan imam ketika solat jenazah yang ramai sama dengan kedudukan imam pada seorang mayat

HikmaH s0Lat JenaZah 
  • Memberikan penghormatan dan kasih sayang kepada si mati.
  •  Menimbulkan keinsafan. Memohon rahmat Allah untuk si mati.
  •  Mengeratkan silaturrahim dengan keluarga si mati.


KeSimpULan
Solat jenazah menjadi tuntutan fardhu kifayah bagi setiap muslim di muka bumi ini. Merupakan solat yang menjadi tanggungjawab bagi setiap individu yang masih hidup ke atas individu yang telah meninggal dunia. Solat ini mengandungi tujuh rukun yang dimulakan dengan niat, berdiri tegak dengan empat kali takbir, membaca al-Fatihah, membaca selawat, menyebut doa untuk jenazah dan salam.



Friday, January 7, 2011

Khat

JENIS-JENIS KHAT

KHAT KUFI FATIMI

TENTANG: Dinamakan Fatimi kerana Kufi ini terkenal pada zaman pemerintahan Fatimi di Mesir. Kufi ini juga mempunyai pelbagai bentuk antaranya ialah Kufi Muwarraq (berdaun), Kufi Muzzahar (berbunga) dan Kufi Mudhaffar (bersimpul). Kufi Fatimi adalah antara jenis Kufi yang masih digunakan hingga ke hari ini. Ia tidak dibaris dan boleh dihias di ruang kosong antara huruf dengan ragam hias yang bercirian pokok dan batang pokok kacang sebagai latar belakang ayat.

KHAT DIWANI JALI

TENTANG: Khat ini dicipta pada zaman pemerintahan kerajaan Uthmaniah olehkhattat bernama Syahla Pasya pada abad ke-10H. Ia berbeza dengan Khat Diwani kerana terdapat baris-baris dan titik hiasan serta mempunyai bentuk huruf yang lebih besar dan jelas. Dinamakan Jali bererti jelas kerana terdapat kelainan yang jelas dari segi bentuk tulisannya. Digunakan untuk tulisan rasmi diraja dan surat menyurat kepada kerajaan asing. Bentuknya memenuhi kesemua ruang kosong sehingga membentuk satu ciptaan yang tersusun indah.

KHAT IJAZAH

TENTANG: Khat ini dicipta/diambil dari dua jenis khat iaitu Nasakh dan Thuluth. Ini bermakna khat Ijazah merupakan adunan dua jenis khat menjadi satu. Dinamakan Ijazah kerana Ijazah bermakna syahadah atau sijil yang dikurniakan kepada mereka yang betul-betul cemerlang dalam bidang khat. Maka guru khat tersebut akan menuliskan ijazah yang memperakui muridnya adalah orang yang berkelayakkan dalam bidang seni khat, ia juga digunakan untuk tandatangan sultan dan kalifah.

KHAT HURUF TAJ

TENTANG: Al-Taj bermaksud mahkota. Bentuk ini dicipta oleh pakar khat Mesir Muhammad Mahfiz pada zaman pemerintahan Raja Ahmad Fuad 1349H dengan meletakkan satu tanda seperti lam alif terbalik (seperti bentuk mahkota) di atas kepala huruf Nasakh dan ada juga di atas huruf Riq'ah.

KHAT NASAKH

TENTANG: Dinamakan Nasakh kerana tulisannya digunakan untuk menaskhahkan atau membukukan al-Quran serta pelbagai naskhah ilmiah yang lain. Bentuk ini merupakan hasil daripada pengubahsuaian yang dilakukan oleh Ibnu Muqlah. Tulisan Nasakh munculpada akhir abad ke 3H/8M dan berkembang meluas pada penghujung abad 4H/9M. Ciri-cirinya ialah mempunyai kelembutan, mudah dibentuk, praktikal dan mudah dibaca. Ia sesuai digunakan dalam penulisan al-Quran, akhbar dan majalah.

KHAT FARISI

TENTANG: Dinamakan Farisi kerana dinisbahkan kepada bangsa Iran. Dicipta oleh Mir Ali al-Tibrisi, kemudian diperelok oleh Imaduddin al-Syirazi. Khat ini juga dikenali sebagai Khat Taliq/Nastaliq, terkenal dan digunakan secara meluas di Iran. Keindahan khat ini terletak pada bentuk lengkungannya yang menarik, kurang garisan menegak dan bentuk hurufnya yang condong kekanan dan tidak berbaris. Banyak digunakan untuk menulis syair, dan kegunaan harian

caRa-Cara mEnghafaz Al-QurAn DengaN cePat

Hadis:
                                                                                 
...السلام عليكم

Rasullah SAW wouldn`t sleep untill he read two of the surah, surah Al-Mulk and surah As-Sajadah( the surah after surah Lukman)
Reading Surah al-Mulk gain many advantages. First is we are escape from agonize of grave (azab qubur)
So, we must do as our habitt ...Memorize these surah,,,say to ourselves that " I love Al-Quran and i love to read Al-Quran!".


Berikut adalah cara-cara untuk menghafal Al-Quran yang memiliki keistimewaan bagi menguatkan hafalan dan cepatnya proses penghafalan:
1. Bacalah ayat pertama sebanyak 20 kali
2. Bacalah ayat kedua sebanyak 20 kali
3. Bacalah ayat ketiga sebanyak 20 kali
4. Bacalah ayat keempat sebanyak 20 kali
5. Bacalah keempat ayat ini dari awal sampai akhir sebanyak 20 kali untuk mengikat/menghubungkan keempat ayat tersebut
6. Bacalah ayat kelima sebanyak 20 kali
7. Bacalah ayat keenam sebanyak 20 kali
8. Bacalah ayat ketujuh sebanyak 20 kali
9. Bacalah ayat kelapan sebanyak 20 kali
10. Bacalah ayat kelima sampai ayat kelapan sebanyak 20 kali untuk mengikat/menghubungkan keempat ayat tersebut
11. Bacalah ayat pertama sampai ayat kelapan sebanyak 20 kali untuk menguatkan/meng-itqankan hafalan



aKhLak

10 SIFAT MAHMUDAH(TERPUJI) lawan 10 SIFAT MAZMUMAH(TERKEJI).......cuba check hati kita sama2..

jauHi dIri Kita Dari siFat MazMumah...

Mahmudah adalah sifat HATI Terpuji, daripadanya terpancar kelakuan dan tingkahlaku yang mulia seperti suka menderma. 
Mazmumah adalah sifat HATI Terkeji, daripadanya terbit kelakuan dan tingkahlaku yang hina seperti suka makan rasuah.

Tingkah laku yang mulia ialah seperti suka beribadat, rajin bersedekah, suka membantu orang ramai, merendah diri dan lain-lain.

Tingkahlaku yang hina seperti malas beribadat, kedekut bakhil, berat tulang, sombong diri dan lain-lain.

Kedua-duanya berpunca dari dua sifat di atas iaitu Mahmudah dan Mazmumah. 
Tempatnya Hati
Mahmudah dan Mazmumah berpunca dan bersarang di hati. Benarlah kata Nabi saw,
ألا وإن فى الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله وإذا فسدت فسد الجسد كله ألا وهى القلب 
“Tidakkah dalam jasad manusia ada seketul daging, apabila baik ia maka baiklah jasad seluruhnya. Dan apabila rosak ia maka rosaklah jasad seluruhnya, ia adalah hati” 

Punca Penyakit dan Punca Maksiat
Penyakit hati atau maksiat hati atau maksiat batin sangatlah banyak. Ianya berhajat kepada usaha yang berterusan dan cara mengubatinya sangatlah susah.

Segala jenis maksiat yang berlaku hari ini bunuh, rogol, curi, rasuah, kezaliman, penindasan, penolakan terhadap hukum ALLAH …. adalah berpunca dari dalaman diri manusia(rohani).

Di antara penyakit itu ialah riya’, takabbur, ‘ujub, sum’ah, gila harta, gila pangkat dan lain-lain.


10 SIFAT MAZMUMAH
  1. Ghadab - marah
  2. Hasad Dengki
  3. Bakhil - kedekut
  4. Syarhu Ta'am - "Buruk Makan"
  5. Syarhu Kalam - "Buruk Cakap"
  6. Hubb al-Jah - Gila Kuasa
  7. Hubb al-Dunya - Gila Dunia
  8. 'Ujub - Hairan Diri - Syok sendiri
  9. Takabbur - Sombong
  10. Riya' - menunjuk-nunjuk.
10 SIFAT MAHMUDAH
  1. Taubat
  2. Khauf - takut
  3. Zikr al-Maut - Ingat Mati
  4. Mahabbah - kasih sayang
  5. Zuhud
  6. Tawakkal
  7. Ikhlas
  8. Syukur
  9. Redha
  10. Sabar.

FEQAH

Penyembelihan Haiwan Menurut Islam
Takrif
Sembelihan dari segi bahasa ialah potong atau belah bagi menghilangkan nyawa binatang
Rukun Penyembelihan.
  Penyembelihan
  Alat Penyembelihan
   Cara Penyembelihan
   Binatang Penyembelihan
Syarat-Syarat Sah Sembelihan

  Penyembilah - Orang Islam  Niat Atau Qasad
  Berakal
  Memutuskan Urat-Urat Tertentu - Urat Halkum Dan Urat Mari
  Alat Sembelihan - Seperti Pisau
 

Perkara Sunat Ketika Sembelihan

 

  Mengasah pisau supaya cukup tajam
  Untuk binatang yang lehernya panjang seperti unta dan
      angsa, sunat di potong pada pangkal leHernya
  Mengadap ke arah kiblat
  Menyebut nama Allah seperti Bismilah ketika menyembelih
  Melakukan sembelihan di siang hari
  Membaringkan binatang diatas rusuk kirinya dengan lembut
      dengan kepalanya diangkatkan sedikit.
 


Perkara-Perkara Makruh Ketika Sembelihan

1. Tidak membaca Bismillah
2. Menghalakan binatang selain dari arah Kiblat
3. Meletakkan kaki di atas pipi binatang
4. Mengasah pisau dihadapan binatang yang telah dibaringkan dan dihadapan binatang-binatang lain
5. Melakukan penyeksaan tanpa sebab seperti memutuskan kepala, mematahkan leher, memotong ke saraf
    tunjang menyembelih dari belakang tengkok, menyeret binatang secara songsang ke tempat penyembelihan.

6. Melapah atau memotong kulit sebelum binatang sembelihan itu sejok.